Setiap penyanyi atau musisi pasti mendambakan suara yang merdu dan tidak fals. Rahasianya terletak pada ketepatan nada. Kemampuan untuk menghasilkan suara yang sesuai dengan nada yang diinginkan adalah fondasi utama dalam bernyanyi atau bermain musik. Tanpa ketepatan nada, bahkan teknik vokal terbaik sekalipun tidak akan mampu menciptakan harmoni yang indah.
Melatih ketepatan nada membutuhkan dedikasi dan latihan yang konsisten. Salah satu metode yang paling efektif adalah berlatih menggunakan alat bantu seperti tuner atau aplikasi vocal coach. Misalnya, seorang penyanyi di Jakarta, Budi Santoso, yang berlatih vokal setiap hari Senin dan Rabu pukul 19.00 hingga 21.00 di Studio Harmoni, Duren Sawit, Jakarta Timur, selalu menggunakan aplikasi tuner untuk memastikan setiap not yang ia nyanyikan berada pada frekuensi yang tepat. Pada tanggal 15 Mei 2025, dalam sebuah sesi latihan yang dipantau oleh pelatih vokalnya, Ibu Retno, Budi berhasil menyanyikan serangkaian arpeggio dengan akurasi 98%, sebuah peningkatan signifikan dari bulan sebelumnya.
Selain itu, pendengaran yang baik juga menjadi kunci. Musisi profesional seringkali melakukan “ear training” untuk mengasah kemampuan mereka mengenali interval, akor, dan melodi. Pada konser amal “Suara Untuk Sesama” yang diadakan di Balai Sudirman, Jakarta Selatan, pada hari Sabtu, 28 Juni 2025, pukul 20.00 WIB, orkestra Simfoni Nusantara menunjukkan koordinasi yang luar biasa berkat latihan ear training intensif yang mereka lakukan selama enam bulan terakhir di bawah bimbingan konduktor ternama, Bapak Arya Wiguna. Seluruh anggota orkestra dapat menyesuaikan intonasi instrumen mereka secara presisi, menghasilkan simfoni yang mengagumkan.
Aspek penting lainnya adalah kontrol napas. Napas yang stabil dan teratur memungkinkan penyanyi untuk menahan nada dengan konsisten dan mencegah suara bergetar atau goyah. Seorang petugas keamanan bernama Pak Edi, yang juga merupakan seorang qori di Masjid Agung Baitul Hikmah, Depok, Jawa Barat, pada setiap hari Jumat setelah shalat Ashar, selalu melatih teknik pernapasan diafragma sebelum melantunkan ayat-ayat suci Al-Quran. Ini membantunya menjaga stabilitas suara dan ketepatan nada saat melantunkan bacaan panjang. Insiden kecil pernah terjadi pada tanggal 10 April 2025, ketika mikrofon masjid sempat bermasalah, namun berkat kontrol napasnya yang kuat, Pak Edi tetap dapat menjaga nada suara dengan baik hingga teknisi sound, Bapak Taufik, memperbaikinya pada pukul 16.30 WIB.
Dengan latihan yang teratur, penggunaan alat bantu, dan pemahaman mendalam tentang teknik vokal, setiap orang dapat meningkatkan ketepatan nada mereka dan membuka potensi penuh suara merdu yang tidak fals. Ini adalah perjalanan yang membutuhkan kesabaran, namun hasilnya akan sangat memuaskan.
