Pertamina, sebagai tulang punggung energi nasional, secara agresif mengutamakan pembangunan Infrastruktur Energi Transisi, khususnya melalui pengembangan jaringan gas (jargas) dan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG). Langkah ini merupakan bagian integral dari komitmen Indonesia untuk mencapai target net-zero emission dan bauran energi baru terbarukan di masa depan.
Pengembangan jargas bagi rumah tangga dan SPBG untuk kendaraan menjadi prioritas utama Pertamina dalam mendukung Infrastruktur Energi Transisi. Gas bumi dianggap sebagai energi transisi yang lebih bersih dibandingkan bahan bakar fosil lainnya, menawarkan emisi karbon yang lebih rendah dan efisiensi yang lebih tinggi. Ini adalah solusi jembatan menuju energi hijau sepenuhnya.
Saat ini, Pertamina terus memperluas jangkauan jargas ke berbagai kota dan kabupaten di Indonesia, memberikan akses energi yang lebih terjangkau dan ramah lingkungan kepada masyarakat. Pemanfaatan gas bumi untuk kebutuhan rumah tangga diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada LPG dan meminimalkan biaya energi bagi konsumen.
Bersamaan dengan itu, pembangunan SPBG juga digencarkan untuk mendorong penggunaan kendaraan berbahan bakar gas (BBG). Dengan semakin banyaknya SPBG yang tersedia, masyarakat diharapkan akan beralih ke kendaraan BBG yang lebih efisien dan berkontribusi pada pengurangan polusi udara di perkotaan. Ini adalah bagian penting dari strategi energi bersih.
Komitmen Pertamina terhadap Infrastruktur Energi Transisi tidak berhenti pada jargas dan SPBG. Perusahaan juga aktif menggarap proyek-proyek energi terbarukan seperti panas bumi, surya, dan hidrogen. Namun, untuk transisi jangka pendek dan menengah, gas bumi tetap menjadi fokus utama karena ketersediaan dan kematangannya.
Investasi besar dibutuhkan untuk merealisasikan ambisi ini, baik dalam pembangunan jaringan pipa gas, fasilitas kompresi, maupun stasiun pengisian. Pertamina menjalin kemitraan strategis dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan investor, untuk mempercepat realisasi proyek-proyek Infrastruktur Energi Transisi ini.
Transformasi energi ini juga sejalan dengan agenda global untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Indonesia, dengan dukungan BUMN seperti Pertamina, berupaya menunjukkan komitmennya dalam mitigasi perubahan iklim melalui kebijakan dan implementasi proyek-proyek energi bersih. Ini adalah langkah nyata menuju keberlanjutan.