Warga di sekitar kawasan hutan di Sumatera Barat (Sumbar) dibuat geger dengan penampakan seekor harimau pemukiman Sumatera yang terekam kamera pengawas (CCTV). Kejadian ini sontak menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat setempat terkait keamanan dan potensi ancaman satwa liar yang masuk ke area tempat tinggal mereka. Video rekaman harimau pemukiman tersebut dengan cepat menyebar melalui media sosial dan menjadi perbincangan hangat.
Menurut keterangan dari Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Sumatera Barat, Bapak Ahmad Yani, dalam konferensi pers yang diadakan di kantor BKSDA Padang pada hari Sabtu, 3 Mei 2025, sekitar pukul 11.30 WIB, pihaknya telah menerima laporan dan melakukan verifikasi terkait video penampakan harimau pemukiman tersebut. Berdasarkan analisis rekaman CCTV yang terjadi pada hari Kamis, 1 Mei 2025, sekitar pukul 03.15 WIB, terlihat jelas seekor individu Harimau Sumatera dewasa melintas di jalan setapak dekat pemukiman warga di Nagari Guguak, Kecamatan Koto Tujuh, Kabupaten Sijunjung.
Bapak Ahmad Yani menjelaskan bahwa tim BKSDA Sumbar telah diterjunkan ke lokasi untuk melakukan observasi lebih lanjut, mengidentifikasi jejak, serta berkoordinasi dengan perangkat nagari dan masyarakat setempat. Dugaan sementara, harimau pemukiman tersebut masuk ke area pemukiman karena habitatnya yang semakin terfragmentasi atau adanya sumber makanan di sekitar perkebunan atau peternakan warga. Pihaknya mengimbau masyarakat untuk tetap tenang namun waspada, serta tidak melakukan tindakan provokasi terhadap satwa liar dilindungi tersebut.
Sebagai langkah antisipasi, BKSDA Sumbar bekerja sama dengan aparat kepolisian Sektor Koto Tujuh dan Koramil setempat untuk melakukan patroli rutin di sekitar kawasan yang dilaporkan adanya harimau pemukiman. Sosialisasi mengenai langkah-langkah pencegahan interaksi negatif dengan satwa liar juga akan diintensifkan kepada masyarakat. BKSDA juga akan mempertimbangkan langkah-langkah mitigasi yang diperlukan, seperti pemasangan kamera trap tambahan dan upaya penghalauan harimau kembali ke habitat alaminya jika situasinya memungkinkan dan aman bagi satwa maupun warga.
Kejadian harimau pemukiman ini menjadi pengingat akan pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem dan ruang hidup satwa liar. Masyarakat diimbau untuk segera melaporkan kepada pihak berwenang jika melihat atau menemukan jejak satwa liar dilindungi di sekitar pemukiman mereka, serta tidak mengambil tindakan sendiri yang dapat membahayakan diri sendiri maupun satwa tersebut. BKSDA Sumbar akan terus memantau situasi dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan keselamatan warga dan kelestarian Harimau Sumatera.