Sebuah insiden mengejutkan terjadi di Muna Barat, Sulawesi Tenggara, di mana seorang wanita bernama Waode Sitti Hasna (28) diduga nekat membakar rumah kekasihnya bernama La Ode Aladin (30) karena cemburu buta. Peristiwa ini sontak membuat geger warga setempat dan menjadi sorotan aparat kepolisian. Tindakan berbahaya ini tidak hanya menyebabkan kerugian materi, tetapi juga berpotensi mengancam nyawa.
Menurut informasi awal yang berhasil dihimpun, pelaku Waode Sitti Hasna diduga kuat merasa sakit hati dan cemburu setelah melihat La Ode Aladin bersama wanita lain. Emosi yang tidak terkendali kemudian mendorongnya untuk melakukan tindakan pembakaran rumah yang berlokasi di Desa Marobea, Kecamatan Sawerigadi.
Akibat pembakaran tersebut, sebagian bangunan rumah milik La Ode Aladin mengalami kerusakan yang cukup parah. Beruntung, saat kejadian, La Ode Aladin sedang tidak berada di rumah, sehingga tidak ada korban jiwa dalam insiden api cemburu di Muna Barat ini. Namun, trauma dan kerugian materi tentu dirasakan oleh korban.
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polres Muna, AKP Asrun, membenarkan kejadian tersebut. Pihaknya bergerak cepat setelah menerima laporan dari warga. Pelaku Waode Sitti Hasna berhasil diamankan tidak lama setelah kejadian dan saat ini sedang menjalani pemeriksaan lebih lanjut untuk mengungkap motif pasti di balik tindakan pembakaran ini.
Kasus cemburu buta yang berujung pada pembakaran rumah ini menjadi peringatan akan bahaya mengelola emosi secara tidak sehat. Tindakan impulsif yang didorong oleh rasa cemburu dapat berakibat fatal dan melanggar hukum. Masyarakat diharapkan dapat lebih bijak dalam menyelesaikan masalah hubungan dan menghindari tindakan kekerasan.
Lebih lanjut, pihak kepolisian akan mendalami kondisi kejiwaan pelaku untuk mengetahui apakah ada faktor lain yang memicu tindakan nekat tersebut. Sementara itu, korban La Ode Aladin telah melaporkan kejadian ini secara resmi dan berharap pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal. Insiden ini menjadi perhatian serius bagi tokoh masyarakat setempat, yang mengimbau warganya untuk mengedepankan penyelesaian masalah secara damai dan menghindari tindakanMainkan kekerasan dalam hubungan.